Solusi Tuntas dalam Menyelesaikan Stunting

220703202645-solus.jpeg

(Foto: Penulis/Istimewa)

Oleh Nur Illah Kiftiah Khaerani*

Rektor Universitas YARSI Prof. dr Fasli Jalal, SP Gk:, ph.D mengatakan enam juta anak Indonesia terancam kehilangan intelligence quotient (IQ) 10 hingga 15 poin. Akibatnya terkena kekerdilan (stunting) yang memberikan banyak dampak buruk pada masa depannya. untuk menurunkan angka anak yang lahir dalam keadaan kerdil di provinsi Jawa Barat, menurutnya BKKBN telah menurunkan tim pendamping keluarga sebanyak 37.184. terdiri dari bidan, PKK dan kader KB. dimana itu semua dapat menjalankan tugas strategis untuk meningkatkan akses informasi, pelayanan melalui penyuluhan, fasilitas pelayanan rujukan dan fasilitas penerimaan program bantuan sosial. Tim itu juga bisa mendeteksi dini faktor resiko kekerdilan pada anak baik secara fisik maupun sensitif. Dengan fokus sasaran pemberian pendampingan mencakup calon pengantin, ibu hamil, pasca persalinan dan anak-anak usia balita. (ANTARA)

Permasalahan stunting di negeri ini masih menjadi permasalahan yang serius dan masih menjadi tema Harganas di tahun 2022. ketika kita cermati masalah stunting bukan sekedar permasalah teknis yang bisa selesai dengan pendampingan. sejatinya persoalan ini berkaitan erat dengan tingkat kesejahteraan, di tengah-tengah masyarakat masih sangat banyak keluarga yang berada dalam kondisi kemiskinan, akibatnya tidak mampu memenuhi kebutuhan gizinya. di samping itu, banyak ibu yang menghentikan atau setidaknya mengurangi pemberian ASI beberapa bulan setelah kelahiran, jauh sebelum berumur dua tahun serta menggantinya dengan makanan lain. ini di akibatkan gaya hidup modern yang lebih menonjolkan kepentingan pribadi ibu, baik karena karir atau yang lainnya.

Dalam kitab-kitan fiqih disebutkan bahwa seorang ibu yang baru melahirkan, hendaknya segera memberikan air susu yang pertama kali melahirkan mengandung colostrum, yang sangat baik untuk bayi. karena mengandung anti bodi atau daya imun bagi bayi yang sangat baik untuk pertumbuhan dan kesehatan selanjutnya.

kemudian untuk mencegah stunting, konsumsi protein sangat mempengaruhi pertambahan tinggi dan berat badan anak di atas enam bulan.

karena itu, sudah menjadi tugas negara untuk mengentaskan segala permasalahan rakyat. memberikan perlindungan berupa sandang, pangan, papan, pendidikan serta kesehatan yang memadai. Namun kapitalisme telah menyebabkan sebagian besar masyarakat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, sehingga ibu yang seharusnya bertanggung jawa sebagai pengatur rumah tangga, sekaligus madrasah pertama bagi anak-anaknya, terpaksa harus keluar rumah untuk bekerja demi membantu ayah mencari nafkah.

solusi untuk masalah stunting harus diselesaikan dari akarnya yaitu dengan diterapkannya hukum Islam yang mengatur seluruh aspek kehidupan. yakni hukum yang bersumber dari Allah SWT berupa Alquran dan as-sunnah sehingga perlindungan negara terhadap rakyat akan memberikan keadilan tanpa memandang miskin dan kaya. penyediaan lapangan pekerjaan adalah hal utama yang harus dilakukan, sehingga setiap keluarga memiliki penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya dan memberikan makanan yang bernutrisi untuk tumbuh kembang anak-anaknya.

wallahu'alam bi shawab.

*) Penulis adalah Guru di Bandung

Seluruh materi dalam naskah ini merupakan tanggung jawab pengirim. Gugatan, somasi, atau keberatan ditujukan kepada pengirim.

Komentar