Kongres Askot PSSI Kota Bandung Dorong Lisensi Pelatih Dan Wasit

Bandung Raya - Minggu, 8 Maret 2020

200308165039-kongr.jpg

Kota Bandung, prianganpos.com – Asosiasi Kota (Askot) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Bandung menggelar kongres untuk merancang rencana kegiatan satu tahun ke depan. Pembukaan kongres tersebut dihadiri oleh Ketua Askot PSSI Kota Bandung, Sekaligus Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, Wakil Ketua PSSI Provinsi Jawa Barat, Adjie E. Sugiyat, Ketua KONI Kota Bandung, Nuryadi, dan Kabid Sapras OR Dispora, Sigit Iskandar, di Gedung PSSI Jawa Barat, Jalan Lodaya, Sabtu (7/3/2020).

Kemudian Yana Mulyana mengatakan, Askot PSSI tahun ini berfokus terhadap pembinaan mulai usia 10 – 17 guna meningkatkan 36 kualitas persatuan sepak bola (PS) ini khususnya PS yang belum punya pelatih dan wasit.
“Maka kami dorong untuk lisensi wasit, lisensi pelatihnya juga itu akan terus didorong,” ujar Yana Mulyana.

Yana Mulyana mengungkapkan, kewajiban Askot PSSI Kota Bandung, yakni pembinaan di kelompok usia dini.
“Maka kami akan terus berusaha mencetak sebanyak-banyaknya pemain dan didorong ke klub. Supaya mereka mendapat jam terbang, karena memang banyak pemain keluar dulu dan setelah matang balik lagi Persib Bandung,” ujar Yana Mulyana.

Sebelumnya, Kota Bandung yang hanya meraih runner up pada Pekan Olahraga Daerah XIII Kabupaten Bogor. Kota Bandung kalah oleh tim Kabupaten Indramayu di babak final melalui adu penalti.

Ketika hasil tersebut disinggung, Yana Mulyana mengatakan bahwa perhatian pada Porda saat itu bukan dalam sepak bola saja tapi di cabang olahraga lain.
“Porda mendatang akan digelar tidak di satu daerah, semoga tidak ada kendala non teknis seperti itu, yang menghasilkan juara sebenarnya,” ujar dia.

Kalau melihat prestasi, kata Yana Mulyana, Kota Bandung menjadi satu di antara daerah dengan sumbangan pemain terbanyak untuk tim sepakbola yang berlaga di PON.
“Itu membuktikan pembinaan Kota Bandung berjalan,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, seusai selesai kongres para media masa menghimpun pertanyaan kepada Sigit Iskandar yang ikut didalamnya perihal paparannya untuk kebaikan PSSI.Maksud dan tujuan kongres ini diadakan untuk merumuskan keputusan penting langkah-langkah apa saja yang akan ditempuh untuk kebaikan PSSI yang tentunya dengan kepengurusan terkait, di lobi gedung PSSI Kota Bandung.
“Kongres merupakan bukan “ngawangkong teu beres-beres” tapi kongres disini penyepakatan kegiatan pembinaan olahraga sepakbola dengan beberapa stakeholder yang ada di Bandung khususnya dengan anggota klub” ungkap Sigit.


Sigit memaparkan bahwa sepakbola tidak hanya sebatas olahraga namun juga sudah termasuk kategori “filosofis” karena sepakbola mengutamakan “keseimbangan” antara menyerang dan bertahan harus seimbang jika salah satu berlebihan maka berakibat selalu ada masalah.
Perihal pembinaan jadi sorotan Sigit Iskandar dalam kongres tersebut, dianggap perlu karena mendasari sebuah organisasi dalam mencari sumber daya manusia yang ada untuk diharmonisasikan, disinergikan dan dikembangkan dalam keseimbangan.
Lanjut Sigit mengatakan, sebuah perjuangan dalam kata “pembinaan” agar dapat secara jelas benangmerahnya bagi si anak kearah mana akan dicapai.

“Harapan yang jelas dari sebuah pembinaan ada hasil seimbang dari hulu ke hilir sehingga bermuara pada capaian akhir yang sesuai harapan bersama” tambahnya.


Semoga harapan semua yang berbeda dalam kongres ini menjadi kekuatan saling silang melengkapi satu sama lainnya.
“Keseimbangan adalah nol seperti kata Iwan Fals” pungkasnya.

Penulis/Pewarta: Rully
Editor: Rully
©PRIANGANPOS.COM 2020