Pengembangan Produk Unggulan Holtikultura Harus Ditunjang Drainase dan Embung

Garut - Jumat, 3 Desember 2021

211203210004-penge.jpg

Foto: Humas Pemkab Garut

GARUT, PRIANGANPOS.COM - Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman mengatakan, dalam mengembangkan produk unggulan holtikultura harus dibarengi oleh drainase dan embung, yang kegunaannya jelas digunakan untuk menampung air, sehingga tidak terjadi banjir.

“Ketika kita nanti produk unggulannya adalah holtikultura, saya ingin juga ini dibarengi dengan drainase dan embung. Jadi kalaulah misalkan itu hanya mengandalkan drainase-drainase sekarang yang alirannya tidak jelas, embung ada disitu tapi alirannya tetap ke sungai, ini harus diperhatikan,” ucapnya di hadapan peserta Seminar Produk Unggulan Daerah (PUD) Kabupaten Garut Tahun 2021, di Ballroom Hotel Santika, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Kamis (2/11/2021).

Seminar bertema Pengembangan Produk Unggulan Daerah Agribisnis Holtikultura Melalui Inovasi Smart Farming Untuk Mendukung Perekonomian Kabupaten Garut digelar oleh BAPPEDA (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Garut.

Helmi berharap, dalam pengembangan produk unggulan holtikultura ini dapat mempertimbangkan berbagai aspek yang dimiliki oleh Kabupaten Garut, salah satunya yaitu budaya bertani yang harus lebih dikembangkan, yaitu

Kabupaten Garut sebagai daerah konservasi, kemudian sebagai daerah rawan bencana, dan banyaknya pegunungan, serta petani yang masih konvensional dan tradisional.

Menurutnya, sebagai daerah yang memiliki 81% lebih wilayah konservasi, seharusnya mendapatkan kompensasi dari pemerintah pusat maupun provinsi, di mana Kabupaten Garut memiliki sumber air yang dialirkan ke 5 kabupaten melalui Sungai Cimanuk.

“Kita memang daerah untuk murni untuk pertanian, murni untuk permukiman itu sangat kecil. Nah makanya ketika kita bicara unggulan nah kita bisa sesuaikan dengan daerah kita,” kata Wabup.

Sementara itu, Kepala BAPPEDA Garut, Agus Ismail menuturkan, core area perekonomian Kabupaten Garut berada pada sektor perekonomian dan pariwisata. Meskipun sektor lain mendapat peningkatan dalam persen PDRB (Produk Domestik Regional Bruto), Agis berharap sektor pertanian harus tetap menjadi unsur utama yang didukung oleh sektor-sektor lain.

“Tentu saja kami melihat bahwa pertanian itu masih memiliki potensi yang sangat besar di Kabupaten Garut untuk kemajuan pertumbuhan ekonomi Garut, dimana sampai dengan hari ini PDRB dari sektor pertanian masih pada kisaran 37,97% atau 38%,” katanya.***

Penulis/Pewarta: Diskominfo Kota Bandung
Editor: Ibnu
©PRIANGANPOS.COM 2021