7 Sisi Unik pada Orang yang Mudah Terharu dan Menangis Saat Mendengarkan Lagu

(Foto: Printerest)
Dikutip dar jawapos.com, yang dilansir dari laman Global English Editing pada Selasa (12/8), berikut merupakan 7 sisi unik yang dimiliki oleh orang yang mudah terharu dan menangis saat mendengarkan lagu, menurut psikologi.
Pernahkah kamu secara tiba-tiba meneteskan air mata saat mendengarkan sebuah lagu, padahal sebelumnya suasana hatimu baik-baik saja?
Mungkin awalnya kamu hanya ingin menikmati musik, namun entah bagaimana, lirik, nada, atau suara penyanyinya berhasil mengetuk pintu hatimu yang terdalam.
Tanpa disadari, kenangan lama bermunculan, emosi mengalir deras, dan air mata pun jatuh begitu saja.
Fenomena ini bukan sekadar “baper” atau terlalu sensitif, melainkan tanda bahwa kamu memiliki sisi unik dalam kepribadian yang jarang dimiliki orang lain.
1. Kedalaman emosi
Orang yang memiliki kedalaman emosi cenderung merasakan segala sesuatu dengan intensitas yang lebih tinggi dibandingkan kebanyakan orang.
Mereka tidak hanya melihat atau mendengarkan sesuatu secara permukaan, tetapi benar-benar menyelaminya hingga ke inti perasaan.
Saat mendengarkan lagu, mereka mampu menangkap nuansa emosi yang terkandung di dalam nada, lirik, dan cara penyanyi menyampaikan lagu tersebut.
Hal ini membuat hati mereka mudah tersentuh, bahkan hingga meneteskan air mata. Bagi mereka, setiap karya seni, termasuk musik, bukan hanya hiburan, tetapi sebuah pengalaman batin yang mendalam.
Kedalaman emosi ini bukanlah tanda kelemahan, melainkan anugerah yang membuat hidup terasa lebih kaya akan makna.
2. Empati
Empati adalah kemampuan untuk ikut merasakan perasaan orang lain, dan orang yang memilikinya biasanya sangat peka terhadap ekspresi emosional yang disampaikan melalui musik.
Saat mendengar lagu yang dinyanyikan dengan penuh perasaan, mereka dapat ikut larut dalam emosi yang disampaikan, seakan mereka berada di posisi sang penyanyi atau tokoh dalam lagu tersebut.
Tangisan yang muncul bukan hanya karena kesedihan atau kebahagiaan pribadi, tetapi juga sebagai respons hati yang tulus terhadap cerita dan perasaan orang lain.
Inilah yang membuat musik terasa begitu hidup bagi mereka, karena setiap nada menjadi jembatan yang menghubungkan hati satu dengan yang lain.
3. Kekuatan memori
Musik memiliki kekuatan untuk membangkitkan kenangan yang telah lama tersimpan, dan bagi sebagian orang, kekuatan ini terasa sangat kuat.
Sebuah lagu bisa tiba-tiba membawa mereka kembali ke masa lalu, ke momen bahagia, sedih, atau bahkan pahit yang pernah dialami.
Bukan hanya nada dan liriknya yang memicu perasaan tersebut, tetapi juga hubungan emosional yang pernah mereka miliki dengan lagu tersebut di masa lalu.
Saat kenangan itu muncul, emosi pun ikut mengalir, dan sering kali membuat air mata jatuh begitu saja. Hal ini menunjukkan betapa eratnya hubungan antara musik, kenangan, dan perasaan manusia.
4. Introspektif
Orang yang introspektif memiliki kecenderungan untuk merenungkan pikiran, perasaan, dan pengalaman hidup mereka secara mendalam.
Musik sering kali menjadi pemicu proses perenungan ini, karena setiap lagu bisa memunculkan pertanyaan dan pemikiran tentang diri sendiri maupun kehidupan.
Saat mendengarkan lagu, mereka tidak hanya menikmati musiknya, tetapi juga menggunakannya sebagai cermin untuk melihat siapa mereka yang sebenarnya.
Tangisan yang muncul bisa menjadi bagian dari proses penyembuhan atau pertumbuhan pribadi, karena introspeksi membantu mereka memahami dan menerima diri sendiri dengan lebih baik.
5. Selaras dengan emosi sendiri
Tidak semua orang mampu menerima dan mengakui emosi yang mereka rasakan, tetapi orang yang selaras dengan emosinya memiliki kemampuan tersebut.
Mereka tidak berusaha menahan air mata atau menolak perasaan yang datang, melainkan membiarkannya mengalir apa adanya.
Saat mendengarkan lagu, mereka memberi ruang bagi diri sendiri untuk merasakan setiap getaran hati, baik itu kebahagiaan, kesedihan, atau kerinduan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Kemampuan ini menunjukkan kejujuran terhadap diri sendiri dan keberanian untuk hidup secara autentik.
6. Menghargai kesendirian
Bagi sebagian orang, momen kesendirian justru menjadi waktu terbaik untuk meresapi musik.
Saat tidak ada gangguan dari luar, mereka bisa fokus sepenuhnya pada nada dan lirik, sehingga perasaan yang tersampaikan menjadi lebih dalam.
Menangis saat mendengarkan lagu ketika sedang sendirian bukanlah tanda kesepian, melainkan bukti bahwa mereka nyaman berada dalam ruang batin mereka sendiri.
Kesendirian memberi kesempatan untuk lebih mengenal diri, merasakan setiap emosi dengan jernih, dan membiarkan musik menjadi teman yang mengerti tanpa perlu berkata apa-apa.
7. Keterbukaan terhadap pengalaman
Seseorang yang terbuka terhadap pengalaman baru cenderung memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan keberanian untuk menjelajahi hal-hal yang belum pernah dicoba sebelumnya.
Dalam hal musik, mereka tidak membatasi diri pada satu genre atau gaya tertentu. Bahkan lagu yang sebelumnya asing bagi telinga mereka bisa menjadi sangat menyentuh jika memiliki makna atau nuansa yang unik.
Keterbukaan ini membuat mereka lebih mudah menemukan keindahan di tempat yang tidak terduga, termasuk di dalam melodi dan lirik yang berbeda dari kebiasaan mereka.
Ketika sebuah lagu berhasil membuat mereka terharu, itu menunjukkan bahwa hati dan pikiran mereka selalu siap untuk menerima warna baru dalam hidup.
Penulis/Pewarta: Muhamad Basuki
Editor: Ibnu
©2025 PRIANGANPOS.COM