Pemkot Bandung Memastikan Kenyamanan dan Keamanan Pasar Tradisional Dibawah PD PASAR BERMARTABAT

200325154139-pemko.jpeg

()

Prianganpos.com, Kota Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bergerak memastikan keamanan dan kenyaman di pasar tradisional. Untuk itu, 37 pasar yang berada di bawah pengelolaan PD. Pasar Bermartabat dilengkapi dengan tempat pencuci tangan dan penyemprotan.

Direktur Utama PD. Pasar Bermartabat, Herry Hermawan menuturkan, penyemprotan disinfektan bisa meminimalisir penyebaran virus corona atau Covid-19. Hal ini agar para pedagang dan pembeli nyaman berada di pasar tradisional.

“Demi menjaga kebersihan, PD Pasar Bermartabat juga menyediakan tempat cuci tangan di setiap pasar. Selain itu, di beberapa titik pasar juga disediakan hand sanitizer,” kata Herry, Selasa (24/3/2020).

Selain pemasangan tenda disinfektan dibeberapa pasar untuk sementara, tahap pertama akan dipasang tempat pencuci tangan di 20 pasar tradisional. Selain fasilitas yang disediakan mandiri oleh PD. Pasar Bermartabat ini, tempat cuci tangan di pasar juga mendapatkan bantuan dari Dinas Kesehatan Kota Bandung sebanyak 12 buah dan 9 buah bantuan dari Pertamina yang saat ini masih dalam proses.

“Mohon manfaatkan seoptimal mungkin. Kami juga mengimbau kepada setiap pedagang bisa menjaga kebersihan dengan cara mencuci tangan dan juga menutup saluran pernafasan menggunakan masker,” imbau Herry.

Herry juga mengimbau kepada para pedagang untuk lebih peka memerhatikn kondisi tubuhnya. Apabila kurang sehat, para pedagang lebih baik tidak memaksakan berjualan untuk sementara waktu.

“Kemudian kami juga mengimbau kepada pedagang yang sudah batuk-batuk, sesak nafas atau demam tinggi sebaiknya tidak datang ke pasar untuk berdagang. Sebaiknya tetap beristirahat di rumah dan juga menjaga kesehatan untuk keluarga,” ujarnya.

Lebih lanjut Herry juga menyerukan kepada para pedagangan untuk tetap menjaga stabilitas harga di pasaran. Terlebih di tengah situasi pendemi virus corona ini jangan sampai persoalan masyarakat justru bertambah dengan gejolak harga kebutuhan di pasar.

“Para pedagang juga ikut membatasi pembelian terhadap sejumlah komoditi yang disinyalir terjadi penimbunan. Pedagang dan kepala pasar harus terus berkomunikasi melaporkan setiap perkembangan,” pungkasnya.

Penulis/Pewarta: Rully
Editor: Rully
©2020 PRIANGANPOS.COM

TAGS:

Komentar