Syaiful Rachman : Indeks Pembangunan Manusia Terus Meningkat di Kota Bandung

200929202607-syaif.jpg

Ketua Pusat Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Bandung (UNPAD), Syaiful Rachman Soenaria sedang di wawancara ()

www.prianganpos.com KOTA BANDUNG - Ketua Pusat Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Bandung (UNPAD), Syaiful Rachman Soenaria menilai, kepemimpinan Wali Kota Bandung, Oded M. Danial dan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana sudah "on the track". Hal itu terlihat dari sejumlah capaian dalam dua tahun ini.

Menurut Syaiful, ada sejumlah indikator untuk menilainya. Di antaranya pembangunan ekonomi dan manusia.

“Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Bandung telah membuat kue pertumbuhan semakin besar. Hal itu ditunjukan oleh pengeluaran per-kapita” ujarnya.

Pada tahun 2019, pengeluaran per kapita Kota Bandung mengalami kenaikan menjadi Rp17.254.000. Hal itu naik jika dibandingkan tahun sebelumnya, Rp16.033.000 (tahun 2017) dan Rp16.630.000 (tahun 2018).

"LPE Kota Bandung juga disertai pengendalian inflasi yang semakin baik di tahun 2019. Itu diikuti oleh penurunan tingkat ketimpangan sosial dan penurunan persentase penduduk miskin," jelas Syaiful, Senin 28 September 2020.

Menurutnya, pola pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung dalam 3 tahun terakhir menunjukkan kecenderungan ke arah berkeadilan. Hal itu sesuai dengan sesuai misi pembangunan Kota Bandung yaitu membangun perekonomian yang mandiri, kokoh dan berkeadilan.

"Saya berharap, selain tumbuh berkeadilan, ekonomi Kota Bandung juga akan semakin mandiri di tahun 2020 dan selanjutnya. Momentum Covid-19 memberi Kota Bandung kesempatan untuk membuat ekonominya semakin mandiri," tutur Syaiful.

Selain ekonomi, Syaiful juga menyebut pembangunan manusia di Kota Bandung juga semakin baik. Hal itu ditunjukan dengan kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Kebahagiaan. Pada tahun 2017, IPM Kota Bandung berada di 80,31. Pada tahun 2018 naik menjadi 81,06. Sedangkan pada 2019 naik lagi menjadi 81,62.

Indikator lainnya, yaitu Indeks kebahagiaan juga terus meningkat. Dari 73,43 di tahun 2017 naik menjadi 81,62 pada tahun 2019.

"Bila data indikator Pembangunan Manusia disandingkan dengan data indikator Kesejahteraan Ekonomi, maka terdapat hubungan positif antara kemajuan ekonomi dengan pembangunan manusia di Kota Bandung di tahun 2019 dengan kualitas yang meningkat dibandingkan tahun 2018 dan 2019," paparnya.

Syaiful menjelaskan, Indeks Pembangunan Manusia yang terus meningkat di Kota Bandung adalah hasil dari kombinasi indikator pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

Indikator pendidikan, lanjutnya, Harapan Lama Sekolah, Rata-rata Lama Sekolag terus mengalami kenaikan. Sedangkan Usia Harapan Hidup warga Kota Bandung semakin tinggi.

Usia Harapan Hidup warga Kota Bandung pada tahun 2019 telah mencapai 74,14 tahun. Naik dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 74 tahun.

Tata Kelola Pemerintahan

Syaiful juga menyebut, tata kelola pemerintahan di Kota Bandung menunjukan pergerakan yang baik. Kualitas tata kelola pemerintahan semakin baik di tahun 2019 dengan indikator Indeks Reformasi Birokrasi dan Opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Laporan Keuangan Pemkot Bandung.

Untuk pertama kali dalam sejarah Pemkot Bandung, katanya, BPK memberikan opini WTP. Indeks Reformasi Birokrasi walau sempat menurun di tahun 2018 namun kembali meningkat tahun 2019 dengan angka yang lebih tinggi dibandingkan angka pada tahun 2017.

Penulis/Pewarta: Rully
Editor: Rully
©2020 PRIANGANPOS.COM

TAGS:

Komentar