Happy Ramadhan Until Finish

(Ilustrasi)
Oleh Nurpiani, S. Kom*
Sahabat, seperti kita ketahui Rukun Islam yang ke-3 yaitu Puasa pada bulan Ramadhan yang tentunya sedang kita laksanakan saat ini.
Yang dimana Ramadhan adalah bulan yang penuh keberkahan dan segala amal perbuatan akan dilipat gandakan, maka sudah sepatutnya kita umat Islam berbahagia dalam menyambut kehadiran bulan Ramadhan ini.
"Telah datang bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu. Saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan", (HR Ahmad).
Bukan hanya remaja, dewasa dan orang tua saja yang bergembira tapi juga anak-anak ikut euphoria datangnya bulan Ramadhan ini.
Seperti anak-anak SD, bahkan anak TK/PAUD mereka ikut akan euphoria ini, seperti ikut sholat tarawih bersama orang tua dan temannya serta mereka pun ikut belajar puasa, walau beberapa masih belajar dalam hitungan setengah hari saja puasa tapi tidak sedikit pula yang melaksanakan puasanya dengan full sampai maghrib, masyaallah
Anak-anak ini, mereka belum diwajibkan untuk berpuasa karena syarat wajib puasa adalah baligh tapi mereka mau berusaha untuk belajar berpuasa.
Mereka mengenal puasa dari orang tuanya, mengenal puasa dari guru sekolahnya dan mereka juga mengenal puasa dari guru ngajinya yang mungkin dan pasti mereka belum bisa memaknai puasa Ramadhan itu dengan pemahaman yang benar-benar paham diusianya tapi mereka ikut dalam euphoria tersebut.
Sedangkan kita, yang katanya mengaku sudah remaja, yang merasa sudah dewasa dan sudah menjadi orang tua, sudah baligh, yang pastinya sudah tahu dan memahami makna dari puasa itu sendiri terkadang selalu mengeluh dan menyepelekannya.
Contohnya seperti euphoria datangnya ramadhan hanya datang sesaat. Euphoria hanya terlihat satu pekan bertahan. Masjid yang tadinya penuh sampai jamaahnya memadati teras halaman masjid, setelah lebih dari satu pekan perlahan-lahan, sedikit demi sedikit mulai berkurang tidak seramai dan sepenuh satu pekan pertama, dan hanya dipenuhi kanak-kanak.
Walaupun sholat mereka ada beberapa yang hanya bercanda tapi mereka berusaha bisa datang dan hadir ke Masjid untuk tarawih, sedangkan kita, dimana kita? sangat di sayangkan.
Padahal dalam hadits shahih di jelaskan:
"Barangsiapa sholat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala maka akan diampuni dosa- dosanya yang telah lalu." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Terkadang juga dengan banyaknya aktifitas yang kita lakukan, ditambah cuaca yang beberapa hari ini dirasa sangat panas membuat kita suka mengeluh dalam melakukan sesuatu.
Misalnya saat sang ibu berbelanja dan atau menjemput anaknya sekolah pada siang hari ditambah cuaca yang panas, sampai rumah nyalakan kipas angin atau AC sambil bilang "haduh panasnya. Ya ALLAH panas banget".
Bagaimana dengan para remaja yang harusnya sudah dikatakan dapat memaknai Ramadhan tapi malah asyik bereuphoria dengan gadgetnya. Datang ke Masjid sholat tarawih tapi hanya untuk berselfi ria, sholatnya hanya diawal dan diakhir saja.
Dan juga para pekerja setelah seharian bekerja, saat perjalanan pulang terjebak macet, sampai rumah sudah maghrib bahkan terkadang buka puasa diperjalanan karena merasa cape terkadang melewati tarawihnya.
Padahal kanak-kanak pun sama, anak-anak SD bahkan TK/PAUD juga mereka melakukan aktifitas. Mereka harus bangun pagi untuk pergi ke sekolah setelah sebelumnya mereka harus bangun untuk sahur, meski beberapa pasti ada yang susah dibangunkan tapi mereka akhirnya bangun dan ikut sahur.
Mereka tetap melakukan aktifitas sekolah, belajar dan yang paling tertamparnya, disaat jam istirahat mereka tidak duduk santai dengan lemas tapi mereka semua bermain ke tempat bermain (play ground) yang ada di sekolah.
Bermain bersama dengan gembira tak tersirat rasa lemas dalam diri mereka. Belum lagi siang harinya mereka ada yang masih beraktivitas pergi Les lalu sorenya pergi mengaji atau sebaliknya siang mengaji sorenya Les.
Dari pagi, siang sampai sore anak seusia mereka melakukan banyak aktifitas sambil puasa tapi tidak terlihat dalam raut wajah mereka rasa lelah, mereka tetap ceria.
Walaupun entah di rumah mereka merengek apa kepada ibunya karena kehausan atau merasa lapar tapi mereka tetap berusaha untuk puasa, masyaallah.
Dari sini kita dapat belajar bagaimana agar euphoria kita di bulan Ramadhan ini tidak hanya ada di awal saja tapi juga kita selalu hadirkan sampai akhir nanti.
Dan bagaimana kita tetap istiqomah melakukan ibadah di bulan Ramadhan ini, melakukan banyak amal kebaikan dan selalu membawa rasa euphoria ini dalam hari-hari kita sehingga keberkahan Ramadhan ini bisa dapat kita rasakan.
"Barangsiapa beribadah (menghidupkan) bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu", (HR Bukhari dan Muslim).
Kita sekarang sudah memasuki pertengahan Ramadhan, tepatnya 10 hari ke 2 Ramadhan 1445 H, melewati hari dimana Al Qur'an diturunkan yaitu pada 17 Ramadhan, yang sering kita sebut dengan Nuzulul Qur'an.
ALLAH berfirman: "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)", (QS. Al Baqarah: 185).
Alangkah baiknya dihari-hari ini kita lebih mendekatkan diri lagi kepada Allah SWT, perbanyak membaca Al Qur'an dan beramal sholeh.
Sebagaimana Allah berfirman dalam Surat Fatir ayat 29 dan 30: "Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur'an) dan melaksanakan salat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi. Agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Mensyukuri". (TQS Fathiir: 29-30).
Dan juga kita akan dihadapkan dengan malam Laitul Qodar jadi perbanyaklah beramal sholeh dan beribadah dengan khusu' karena di malam ini begitu banyak keistimewaan yang akan kita dapat jika kita benar-benar lebih memfokuskan diri dengan Ramadhan ini.
Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al Quran) pada Lailatul Qodar. Dan tahukah engkau apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul Qodar itu lebih baik dari pada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Rabbnya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar", (Q.S. Al Qodr Ayat 1-5).
Lailatul Qadar merupakan malam mulia yang terjadi hanya pada saat Ramadhan. Tidak ada dalil yang menyebutkan kapan terjadinya Lailatul Qodar, namun Rasulullah SAW memberikan petunjuk melalui sabdanya.
"Carilah Lailatul Qodar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan." (HR Ahmad dan Muslim).
Maasyaallah, ternyata dipertengahan Ramadhan sampai akhir justru itu adalah yang paling utama, puncak dari amal ibadah kita. Disitulah segala keberkahan akan turun. Maka dari itu seharusnya kita lebih gencar lagi dalam beribadah, dari yang wajib sampai yang sunnah.
Dari membaca Al Qur'an sampai hatam dan bershadaqoh kita kencangkan lagi jangan kasih kendur Until Finish. Wallahu'alam.
*) Penulis adalah Pengajar tinggal di Karawang