Cukupkah Pelajaran Agama di Sekolah?

230803115808-cukup.jpg

Ilustrasi situasi pendidikan agama di sekolah (Foto: gagasanriau.com)

Oleh Prita Widya Putri S.Pd*

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Jawa Barat meluncurkan program Ajengan (Ustadz) Masuk Sekolah. Peluncuran Program tersebut dilakukan oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna yang berlangsung di SMAN 1 Pangalengan Bandung, Kamis (27/7/2023). (radaronline)

Bupati Dadang Supriatna mengungkapkan, program Ajengan Masuk Sekolah merupakan salah-satu upaya pemerintah daerah dalam mewujudkan visi Kabupaten Bandung yang Agamis.

Menurut Dadang perlu diingat bahwa ke depan kita dihadapkan pada tantangan globalisasi dan era bonus demografi, dimana kualitas generasi muda harus terus ditingkatkan salah satunya dengan ilmu agama,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Dadang juga mensosialisasikan tiga muatan lokal yaitu Pendidikan Pancasila dan UUD 1945, Pendidikan Bahasa dan Budaya Sunda serta Belajar Mengaji dan Menghafal Al-Quran.

Pentingnya Belajar Agama Islam di Sekolah

Agama Islam memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan setiap individu muslim. Untuk itu, penting bagi sekolah-sekolah untuk memasukkan pembelajaran agama Islam ke dalam kurikulum mereka. Pembelajaran agama Islam di sekolah bukan hanya tentang mempelajari ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis, tetapi juga tentang memahami nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang dipegang teguh dalam agama ini.

Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa penting bagi siswa-siswa untuk dididik dalam agama Islam di sekolah:

1. Pemahaman Tentang Ajaran Agama: Melalui pembelajaran agama Islam di sekolah, siswa dapat mempelajari ajaran-ajaran dasar Islam seperti iman, ibadah, akhlak, dan tata cara beribadah. Mereka dapat memahami esensi agama Islam dan nilai-nilai yang diusungnya. Hal ini akan membantu siswa dalam memperkuat keimanan dan mempraktikkan agama dengan benar.

2. Pembentukan Karakter yang Baik: Pembelajaran agama Islam di sekolah tidak hanya berkaitan dengan aspek pengetahuan, tetapi juga dengan pembentukan karakter siswa yang baik. Islam mengajarkan nilai-nilai universal seperti kejujuran, kesabaran, kerja keras, kedermawanan, dan tolong menolong. Dengan mempelajari dan mengamalkan nilai-nilai ini, siswa akan tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab, berempati, dan mampu menjalani kehidupan dengan moralitas yang tinggi.

3. Pengetahuan Mengenai Sejarah dan Budaya Islam: Agama Islam memiliki sejarah dan budaya yang kaya. Melalui pembelajaran agama Islam di sekolah, siswa akan mempelajari tentang perkembangan agama, tokoh-tokoh penting, adat istiadat, seni, dan sastra dalam konteks Islam. Pengetahuan ini akan membuka wawasan siswa tentang dunia Islam dalam skala global.

4. Urusan Akhirat dan Kehidupan Setelah kematian: Agama Islam menekankan pentingnya persiapan untuk kehidupan setelah mati. Melalui pembelajaran agama Islam di sekolah, siswa akan diberikan pemahaman tentang akhirat, kehidupan setelah mati, dan pentingnya melakukan amal perbuatan yang baik selama hidup. Ini akan membantu siswa dalam menghadapi akhirat dengan sikap yang bijaksana.

Dengan memasukkan pembelajaran agama Islam di sekolah, siswa dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang agama mereka, membangun karakter yang kuat, dan mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah mati. Penting bagi sekolah untuk memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengenal agama Islam dan menerapkan ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Tantangan Pergaulan Remaja

Pergaulan remaja adalah salah satu aspek penting dalam pembentukan kepribadian dan karakter individu. Namun, tantangan dalam pergaulan remaja dapat menjadi kompleks ketika tidak ada sistem Islam kaffah yang kokoh yang dapat membantu mengarahkan mereka pada jalan yang benar. Meskipun ada pelajaran agama tambahan di sekolah, tetapi tantangan tersebut tetaplah ada.

Berikut ini adalah beberapa tantangan yang dihadapi remaja dalam pergaulan sehari-hari dan bagaimana keberadaan sistem Islam kaffah dapat memainkan peran penting dalam mengatasinya.

1. Pengaruh Negatif Media: Remaja saat ini hidup di dunia yang sangat terhubung dengan teknologi dan media sosial. Mereka terpapar dengan berbagai konten yang tidak selalu positif dan sesuai dengan nilai-nilai agama. Ketika tidak ada sistem islam yang tegak, pengaruh negatif ini dapat lebih mudah diterima dan diikuti oleh remaja. Sedangkan didalam sistem islam akan ada penyebaran informasi yang lebih terjaga dan pengawasan terhadap media yang merugikan moralitas remaja.

2. Pengaruh Lingkungan Pergaulan: Pilihan teman sebaya dapat berdampak besar pada perilaku dan pola pikir remaja. Tanpa adanya sistem Islam yang memberikan pengarahan yang benar, remaja dapat terpengaruh oleh lingkungan yang cenderung melenceng dari nilai-nilai Islam. Mereka mungkin mengalami tekanan untuk terlibat dalam perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran agama, seperti minum minuman beralkohol, menggunakan narkoba, dan berhubungan seks bebas.

3. Kurangnya Penerapan Nilai Agama dalam Kehidupan Sehari-hari: Meskipun pelajaran agama diajarkan di sekolah, tetapi tanpa penerapan sistem islam kaffah yang kuat, remaja tidak melihat hubungan antara pelajaran tersebut dengan kehidupan sehari-hari mereka. Mereka akan kehilangan pemahaman tentang pentingnya menerapkan nilai-nilai agama dalam tindakan nyata. Dalam sistem islam, tidak hanya nilai-nilai agama yang diajarkan, tetapi juga diterapkan dalam kehidupan publik dan pemerintahan sehingga remaja dapat melihat dan merasakan langsung manfaatnya.

4. Perkembangan Kebebasan Individu: Remaja sedang dalam tahap pencarian identitas dan mengembangkan kemandirian mereka. Tanpa arahan yang jelas dari aturan Islam, remaja dapat mengalami kesulitan untuk membedakan antara kebebasan yang benar dan perilaku yang bertentangan dengan prinsip-prinsip agama. Dalam sistem islam, terdapat aturan dan batasan yang memberikan panduan bagi remaja tentang batas-batas perilaku yang diperbolehkan dan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

5. Peran Orang Tua dan Pendidik: Meskipun ada pelajaran agama di sekolah, tetapi peran orang tua dan pendidik sangat penting dalam membimbing remaja dalam pergaulan sehari-hari. Tanpa dukungan dan pengawasan yang tepat dari orang tua dan pendidik, remaja akan kesulitan menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan mereka. Dalam sistem islam, orang tua dan pendidik juga diharapkan menjadi panutan dan membantu remaja dalam memahami dan menerapkan ajaran Islam.

Penting bagi remaja untuk tetap memperkuat iman mereka, mencari pengetahuan agama yang lebih mendalam, dan mencari pergaulan yang positif. Selain itu, peran orang tua, pendidik, dan masyarakat juga penting dalam memberikan arahan dan dukungan kepada remaja agar mereka dapat menjalani pergaulan sehat yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Namun semua upaya itu tidak bisa terlepas dari dukungan sistem islam yang kaffah, aturan kehidupan yang terpadu dan diterapkan secara massal tidak sebagian-sebagian. Maka penerapan sistem islam yang kaffahlah yang akhirnya menjadi satu-satunya solusi tuntas bagi permasalahan remaja dan umat saat ini. Wallahu' alam bi ash showab

*) Penulis adalah guru tinggal di Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Seluruh materi dalam naskah ini merupakan tanggung jawab pengirim. Gugatan, somasi, atau keberatan ditujukan kepada pengirim.

Komentar